KAB. CIREBON - Ibnu Saechu S. H pemerhati kebijakan publik Kabupaten Cirebon menduga ada kongkalikong serta intervensi oleh seorang Kabid pada Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon tentang pengadaan Baja Ringan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2022.
“Kami menduga ada intervensi kuat dari oknum Kabid di Disdik Kab. Cirebon mengintervensi sejumlah kepala sekolah yang menerima DAK. Seolah-olah dia yang paling berkuasa bisa mengatur seluruh isi yang ada di Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, ” kata Ibnu yang juga Ketua DPD Forum Bela Negara Republik Indonesia Kab. Cirebon, Rabu (27/7/2022).
Baca juga:
Sri Hastjarjo, S Sos , Ph D: Pers dan Media
|
Ibnu belum mau menyebut siapa oknum yang dimaksud. Hasil investigasi, kata Ibnu, oknum Kabid tersebut bisa melakukan apa saja dengan bermodalkan sebuah ucapan. Selain itu menyetel seluruh kegiatan yang ada di Dinas Pendidikan.
“Itu berdasarkan laporan dan data dari beberapa orang yang tidak ingin disebutkan identitasnya kepada kami, ” jelasnya.
Ibnu juga mengungkapkan bahwa sudah terjadi pembagian kegiatan. Selain itu, oknum Kabid juga disebut telah mengatur rekanan, membagi-bagi proyek hingga ke sekolah-sekolah dan menjadikan dana DAK sebagai permainan yang menyenangkan.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh salah satu Koordinator Wilayah Bidang Pendidikan Kecamatan (Korbidikcam) Wilayah Cirebon Timur, yang tidak ingin disebutkan namanya, "Memang benar bahwa ada rekanan yang datang dan mengatasnamakan Kabid, agar penyediaan baja ringannya sama mereka saja, " ucapnya.
Baca juga:
Kode Etik Jurnalistik
|
"Kepala Sekolah juga disodorkan surat pernyataan dan disuruh menandatangani surat tersebut, " pungkasnya. (Bekti)